30 Oktober 2010

EMBUN PAGI SELAMAT PAGI...

Bila mau membekali diri dengan keberanian serta ketekunan, dan melakukan apa yang Anda tahu harus dilakukan, maka Anda akan takjub betapa banyak masalah yang ternyata mudah diselesaikan.

Ketika terbangun dipagi ini, dan sambil mengecek email yang masuk,

Yang pasti : serahkan lah segala sesuatu kepada pimpinan dan bimbingan Tuhan senantiasa, dan kita akan dapat melihat bahwa rancangan-Nya adalah yang terbaik, dan teramat baik.

Dia tidak akan meninggalkan kita, dan kadang kalau kita merasakan bahwa Tuhan meninggalkan kita, itu hanya perasaan kita saja, padahal Tuhan tidak meninggalkan kita, kitalah yang menjauh dariNya.

Koreksi dan instropeksi diri kita sendiri, sejauh manakah sudah kita lakukan yang terbaik untuk-Nya.?

Sudah berapa banyak yang kita perbuat untuk menyenangkan Hati Tuhan, Sang Pencipta Yang Maha Pengasih dan Penyayang.?

Benarkah kita telah melakukan yang "terbaik" menurut versi-NYA.?

Ataukah kita hanya melaksanakan sesuai dengan yang terbaik menurut versi kita sendiri, dan hanya mengerjakan yang menyenangkan hati kita sendiri, dan demi kepentingan diri kita sendiri saja.?

Banyak hal dalam kehidupan ini telah kita lalui, susah, senang, suka dan duka saling bergantian.

Banyak hal yang tak terduga telah diberikan Tuhan kepada kami sekeluarga. Tapi diatas segala galanya yang telah terjadi tersebut, kami benar benar mengucap syukur untuk segala hal.

Adalah suatu kemudahan jika kita mengucap syukur kepada Tuhan, atas semua berkah dan karunia-Nya yang memang menyenangkan hati kita sendiri ( Nah benar kan, karena kita memang telah benar dan baik dihadapan-Nya,...maka Tuhan memberikan sesuatu yang kita inginkan, begitulah kesaksian kita biasanya).

Tapi bagaimana kalau kita mendapat "musibah", :kecelakaan" atau "kehilangan orang tercinta yang memang saat ini mendampingi kita, dan memberikan nasihat, dan sharing bersama, serta memecahkan segala sesuatu bersama dalam suka dan duka. atau "mengalami kecelakaan (fisik), tabrakan mobil misalnya, mengalami "fitnahan" dan "tekanan dalam pekerjaan sampai pernah di PHK tanpa ada suatu kesalahan mutlak dari kita sendiri, hanya berdasarkan "like& dislike only" serta tidak sehati dalam keimanan dan prinsip", mengalami serangan yang bisa "mematikan" dengan menggunakan hal hal diluar rasio manusia / memakai "sesuatu yang tidak terlihat dalam kasap mata manusia biasa", serta juga hal hal yang bernada "sinisme" sindiran, cemoohan, penghinaan terhadap hasil karya kita yang mungkin tidak seiring dengan visi misi mereka / tidak sehati lah.

Semua yang tidak membuat hati nyaman tersebut, (boleh lah dibilang "penderitaan" bagi batin kita),...apakah sudah kita syukuri.

Sudahkah kita mengucapkan puji dan syukur untuk semua hal hal tersebut?

Tidaklah mudah, dan memang sulit dilakukan, kalau kita tidak benar benar memaknai, mengapa Tuhan merancangkan hal tersebut Untuk kita.

Dimana tiada lagi yang dapat dimakan, dimana semua biaya mendadak yang harus diselesaikan dan tidak dapat ditunda telah ada diujung tanduk, dan semua orang menghindar dari kita, karena takut untuk dimintakan pertolongan, semua menghindar bukannya karena "jahat", tapi karena tidak mau pusing dengan segala macam persoalan hidup kita (mungkin persoalan hidupnya sendiri cukup banyak, dan tidak dapatlah kita membebankan tambahan baru : persoalan yang kita hadapi.

Itu sangat wajar, logis dan manusiawi.

Tapi jika pada saat-saat itu masih ada orang yang peduli kepada kita, mengulurkan pertolongan, bukan semata dalam bentuk uang, tapi yang terutama sharing dalam bentuk nasihat, sentuhan tangan membantu dalam doa, ucapan semangat membangun, dan tepukan ringan di pundak kita : "kamu pasti bisa, dan TUHAN memberkatimu", mendampingi dan berdoa bersama (bisa langsung, via telpon, via sms,via email, melalui Face-Book /"fesbuk", atau sapaan ringan dikala kita suntuk, baik di tempat kerja, komunitas yang kita geluti saat ini.

Apakah bukan semua ini perlu kita ucapkan puji dan syukur kepada-Nya saja, bahwa DIA telah mengirimkan malaikat malaikat-Nya untuk menjaga dan senantiasa membentengi hidup kita, yang telah memberikan semuanya untuk kita "for all free", tepat pada waktu-Nya / bukan waktu yang kita kehendaki, tapi sesuai dengan waktu yang Tuhan anggap "terbaik" sesuai rancangan-Nya yang pasti terindah dan terbaik untuk kita semua yang berserah sepenuhnnya kepadaNya saja. Sharing ini, bukan untuk menggurui kepada semua yang ada dalam komunitas apapun.

Dalam kehidupan kami
semua bagai ilalang, yang hari ini ada, besok mungkin sudah tiada, waktu begitu cepat berlalu. Banyak kali yang terjadi, semua membangun suatu keyakinan dalam diri, bahwa semua memang terjadi atas kehendak-Nya, dan semua perlu kita ucapkan syukur pepada-Nya.

Jangan kita keluhkan dan kita hanya berpangku tangan saja, serta hanya menanti dan menanti tanpa usaha, tanpa kerja dan hanya berharap semua akan datang bagaikan "jatuh dari langit" begitu saja mudahnya.

Ada pepatah yang diberikan kedua orang tua, saya sendiri sudah merasa "tua" walaupun ada yang bilang masih semangat dan berjiwa muda, tapi kan tidak dapat mengingkari kalau melihat cermin, dan melihat keadaan yang sebenarnya)...Pepatah atau motto itu adalah : yaitu "berdoa dan bekerja".

Kita memang harus berdoa, dan ini adalah diatas segala galanya, kita harus memulai suatu hari baru dengan doa dan ucapan syukur, itu kita harus lakukan setiap hari, dikala bangun pagi, dan konsisten, mutlak dan tidak dapat ditawar lagi.

Keluarga kami dari berbagai macam keyakinan, kami hargai saudara kami yang muslim, dimana setiap pagi, pasti "sholat subuh" (yang kami dengarkan berkumandang di azan pagi, dari mesjid dekat rumah), demikian juga yang nasrani, sebagian besar membiasakan diri untuk bangun pagi dan "kuliah subuh" juga, dapat mendengarkan RPK atau Heartline misalnya, mengisi semua relung kehidupan kita dengan kekuatan baru di Embun Pagi, dan hanya bergantung kepadaNya saja, bukan manusia.

Demikian juga sahabat dan relasi, yang dari agama Budha, dan Khong Hu Cu, Tao, atau lainnya (maaf kalau ada yang terlewat), dan juga saudara saudaraku yang mengikuti ajaran Hindu (Dharma), Adalah indah dan perlu kita syukuri semua perbedaan ini, tidaklah untuk saling menyakiti, saling menyerang dan saling mengintimidasi, biarlah damai dibumi dapat segera terwujud, dan adalah "indah" jika kita dapat saling menghargai satu sama lain, toleransi, dan tidak saling menjegal, mementingkan diri sendiri.

Yang utama, tindakan apa yang dapat kita perbuat, untuk menyenangkan hati Tuhan, dan sudah berapa banyak yang kita lakukan yang berkenan kepada-Nya. Apakah sudah cukup.?

Lihatlah orang disekitar kita, betapa banyak yang masih membutuhkan pertolongan kita, terlebih saat ini, yang kata orang orang pintar : Masa Krisis Global, dan juga Masa Bebenah Diri, kalau kita tidak melihat potensi kita masing masing dan memanfaatkannya untuk kemajuan bangsa dan negara (otomatis jika 2 hal ini maju, kitapun akan terseret maju dengan sendirinya), kapan lagi, dan menunggu apa lagi.

Bergerak dan bergerak,,,Bantu sesama kita, dengan berbagi dan prinsip : Tangan diatas bukan tangan dibawah.

Sekecil apapun yang kita lakukan, berbagilah dan bekerja semampu kita.

Ada juga dikatakan : Do your best, and GOD will take the rest (benar atau salah ya ucapannya...maksudnya : Kita lakukan yang terbaik dengan segenap kemampuan kita, dan Tuhan yang akan menyelesaikan segalanya sampai tuntas sisanya (yang mungkin porsinya jauh dari yang telah kita kerjakan).

Banyak hal hal yang kelihatannya mustahil, terjadi dalam kehidupan, mujizat memang terjadi dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja, asalkan kita hanya bergantung kepada-Nya saja.

Selamat bekerja, dan menghadapi lagi dunia nyata, yang kadang belum tentu "nyaman" dan "sesuai" dengan ide dan harapan kita, tapi percayalah itu memang sudah dirancangkan untuk kita, dan pastilah rancangan yang "terbaik" dari Tuhan untuk kita.


By : dindra
email : egdin19m1zn@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar